Diogo Costa: Pahlawan Tak Terduga dan Keajaiban Kiper di Euro 2024
VNEWS– Euro 2024 memancarkan kilauan dramatis di antara gema sorak penonton, dan di tengah sorot lampu stadion, seorang penjaga gawang muda bernama Diogo Costa menjelma menjadi pahlawan yang tak terduga bagi Timnas Portugal. Dalam duel epik melawan Slovenia di babak 16 besar, Costa menjadi benteng terakhir yang tak tertembus, memblok tiga tendangan penalti lawan dalam drama adu penalti yang menegangkan, mengakhiri pertandingan dengan skor 3-0 setelah kedua tim beradu taktik tanpa gol hingga perpanjangan waktu.
Prestasi ini menorehkan rekor baru di putaran final Euro, dengan Costa, yang masih berusia 24 tahun, mempersembahkan penampilan luar biasa yang memukau penonton. Bahkan, upayanya menggagalkan tendangan Benjamin Sesko dalam situasi satu lawan satu pada babak perpanjangan waktu seakan menegaskan aura magis yang mengelilingi dirinya malam itu.
Costa tidak sendirian dalam panggung kemuliaan ini. Ia menjadi kiper ketiga yang menerima penghargaan Pemain Terbaik Pertandingan di Euro 2024, mengikuti jejak kiper Georgia, Giorgi Mamardashvili, yang bersinar saat bermain imbang 1-1 melawan Republik Ceko, serta Lukasz Skorupski dari Polandia yang tampil gemilang dalam laga imbang 1-1 melawan Prancis.
“Saya rasa ini adalah pertandingan terbaik dalam hidup saya,” ungkap Costa dengan nada syukur dan kebahagiaan yang teramat dalam. “Mungkin ini adalah momen di mana saya merasa paling berguna. Saya sangat, sangat senang dan juga sangat gembira karena bisa membantu tim.”
Di kubu lain, Giorgi Mamardashvili, yang berusia 23 tahun, mencatatkan prestasi gemilang dengan melakukan 29 penyelamatan dalam empat pertandingan, menjadikannya unggul jauh dibandingkan kiper lainnya di turnamen ini. Ketangguhannya terlihat nyata, meski Georgia harus merelakan kekalahan 4-1 dari Spanyol di babak 16 besar. Jumlah penyelamatan Mamardashvili bahkan dua kali lipat dibandingkan kiper lain di turnamen tersebut, menandakan betapa berjasanya ia bagi timnya.
Gianluigi Donnarumma dari Italia, Koen Casteels dari Belgia, dan Jan Oblak dari Slovenia, yang masing-masing melakukan 14 penyelamatan, juga turut meramaikan panggung turnamen ini. Namun, langkah mereka telah terhenti lebih awal, menyisakan kisah Mamardashvili yang menghadapi 106 percobaan tembakan ke gawang dari lawan-lawannya di Euro 2024, sebuah pencapaian yang patut diacungi jempol karena hanya kebobolan delapan kali.
Penampilan Mamardashvili ini bukan datang secara tiba-tiba. Kiper Valencia ini telah menarik minat dari sejumlah klub papan atas selama beberapa waktu, bahkan hampir saja berlabuh ke Bayern Munchen pada awal musim lalu.
“Kepindahan saya ke Bayern Munchen hampir selesai,” kata Mamardashvili mengenang dengan sedikit nada kecewa. “Agen saya berada di Munchen bersama ayah saya untuk mencari apartemen. Namun, sejauh yang saya ketahui, pada akhirnya mereka menolak membayar 35 juta euro untuk saya.”
Di balik cerita dan statistik yang mewarnai Euro 2024, sosok penjaga gawang menjadi pusat perhatian. Diogo Costa dan Mamardashvili menjadi dua nama yang mungkin akan terus dikenang dalam sejarah turnamen ini. Penampilan mereka bukan hanya menyelamatkan tim, tetapi juga menyuntikkan semangat dan inspirasi bagi jutaan penggemar sepak bola di seluruh dunia. Di tengah hiruk-pikuk kompetisi, mereka membuktikan bahwa kiper bisa menjadi bintang terang yang memancarkan cahaya di tengah malam yang kelam.