Pramono Anung Ingin Bangun MRT dan Jakmania Center di Jakarta International Stadium (JIS), Ditolak oleh Pendukung Ridwan Kamil
VNEWS.ID– Ketegangan politik di Jakarta semakin meningkat dengan kontroversi seputar Jakarta International Stadium (JIS). Calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung, baru-baru ini mengajukan rencana untuk meningkatkan aksesibilitas dan pemanfaatan JIS melalui pembangunan transportasi publik dan Jakmania Center. Namun, rencana tersebut mendapat penolakan tajam dari pendukung Ridwan Kamil, yang justru menciptakan kebingungan dengan argumen mereka.
Pramono Anung mengusulkan untuk menghubungkan JIS dengan sistem transportasi umum Jakarta dengan rencana integrasi MRT dari Ancol menuju stadion. Usulan ini bertujuan untuk memudahkan akses penonton ke JIS tanpa bergantung pada kendaraan pribadi, mengurangi kemacetan, dan meningkatkan kenyamanan pengunjung.
Selain itu, Pramono juga merencanakan pembangunan Jakmania Center di area stadion, sebuah fasilitas yang akan menjadi pusat penjualan merchandise dan kegiatan suporter klub sepak bola Persija Jakarta, memberikan nilai tambah yang signifikan bagi stadion dan komunitas suporter.
Namun, pendukung Ridwan Kamil menolak ide tersebut dengan alasan bahwa pembangunan MRT memerlukan waktu yang lama, serta menilai bahwa JIS adalah stadion mubazir karena jarang digunakan.
Ironisnya, argumen mereka tampaknya bertentangan dengan satu sama lain. Pendukung RK sebelumnya mengkritik JIS karena tidak optimal, dengan salah satu alasan utama adalah kesulitan akses transportasi umum. Mereka berpendapat bahwa JIS tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal karena tidak adanya koneksi transportasi yang memadai. Namun, ketika Pramono Anung mengajukan solusi untuk mengatasi masalah ini dengan membangun transportasi publik yang lebih baik, penolakan muncul.
Keanehan ini mengundang pertanyaan mendalam tentang apa sebenarnya yang diinginkan oleh pendukung Ridwan Kamil. Apakah mereka sebenarnya mencari solusi konkret untuk meningkatkan pemanfaatan JIS, ataukah penolakan ini lebih merupakan strategi politik untuk mendiskreditkan rencana calon gubernur lawan mereka?
Ketidakselarasan dalam argumen ini mengungkapkan adanya kebingungan atau mungkin ketidaksesuaian dalam pendekatan mereka terhadap masalah infrastruktur dan pengembangan stadion.
Dalam situasi ini, Pramono Anung berusaha untuk mengatasi masalah yang sudah lama dikeluhkan, yaitu kurangnya akses transportasi umum ke JIS, sambil juga menambah nilai bagi stadion dengan Jakmania Center. Namun, tantangan yang dihadapi adalah mendapatkan dukungan untuk rencana-rencana ini di tengah perdebatan politik yang sengit.
Penting untuk mempertanyakan solusi dan visi jangka panjang yang benar-benar diinginkan oleh semua pihak terlibat, terutama dalam konteks pembangunan kota besar seperti Jakarta. Sementara masyarakat menanti implementasi yang efektif dari rencana-rencana tersebut, harapan akan integrasi transportasi yang lebih baik dan pemanfaatan stadion yang lebih optimal tetap menjadi prioritas utama.