Ingin Pindahkan Pusat Pemerintahan di Sekitaran TB Simatupang, Bukti Warga Depok Lebih Paham Jakarta Dibanding Ridwan Kamil

0

VNEWS.ID– Mantan Gubernur Jawa Barat yang juga Cagub Jakarta, Ridwan Kamil, kembali menunjukkan ketidakpahamannya terhadap persoalan mendalam ibu kota dengan usulan yang sangat kontroversial. Dalam sebuah pernyataannya pada Sabtu, 14 September 2024, Ridwan Kamil mengemukakan rencana yang dinilai tidak hanya jauh dari solusi nyata, tetapi juga mencerminkan ketidakmengertian yang mendalam terhadap kompleksitas masalah Jakarta.

Ridwan Kamil, mantan Wali Kota Bandung, dengan nada penuh kepastian, mengusulkan untuk memindahkan pusat pemerintahan DKI Jakarta keluar dari pusat kota sebagai salah satu strategi untuk mengatasi kemacetan. “Ada wacana, mau didukung DPRD, kita pindahkan pusat pemerintahan DKI keluar pusat Jakarta, seperti sekitaran TB Simatupang. Ini juga strategi mengurangi kemacetan,” ujarnya dengan penuh percaya diri.

Namun, usulan ini tidak hanya terbukti prematur, tetapi juga menunjukkan ketidaktahuan Kamil mengenai inti permasalahan kemacetan di Jakarta. Menurut data terkini dan analisis mendalam, kemacetan di Jakarta tidak dapat diselesaikan hanya dengan memindahkan pusat pemerintahan. Persoalan sebenarnya terletak pada infrastruktur dan perencanaan kota yang sudah lama tidak mengakomodasi pertumbuhan pesat.

Ridwan Kamil beralasan bahwa jarak antara pusat perkantoran dan hunian pekerja adalah penyebab utama kemacetan, dan mengusulkan agar hunian lebih dekat dengan perkantoran atau hub transportasi. “Yang saya lakukan adalah mengurangi pergerakan, misalnya kantor dan rumah tidak terlalu jauh,” ujarnya. Namun, saran tersebut tampaknya melupakan kenyataan bahwa permasalahan kemacetan Jakarta jauh lebih kompleks, termasuk keterbatasan transportasi umum, pengelolaan jalan, dan faktor sosial-ekonomi yang mendalam.

Kenyataannya, warga Depok—sebuah kota yang tidak jauh dari Jakarta—lebih memahami nuansa kemacetan Jakarta daripada Ridwan Kamil. Mereka tahu bahwa solusi instan dan perubahan administratif semacam ini tidak akan cukup untuk mengatasi masalah yang telah mengakar dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kota besar ini.

Ridwan Kamil harus menyadari bahwa masalah Jakarta memerlukan solusi yang lebih komprehensif dan terukur daripada sekadar memindahkan pusat pemerintahan. Masyarakat Jakarta layak mendapatkan strategi yang mencerminkan pemahaman mendalam dan komitmen nyata untuk memperbaiki infrastruktur dan sistem transportasi kota ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *