VNEWS.ID| Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah sosok muslim taat yang juga sangat pro Islam. Hal ini bisa dilihat secara nyata dari sikapnya sehari-hari, juga dari berbagai kebijakan yang dilansirnya.
Jokowi, misalnya, sangat mendukung ekonomi umat Islam. Hal itu tampak jelas dari didirikannya bank wakaf mikro di basis-masis massa muslim Indonesia.
Jokowi pun terus mendorong kerjasama antara perusahaan besar dengan organisasi Islam untuk meningkatkan ekonomi umat.
Fakta lain tentang Jokowi yang jelas ke-Islamannya bisa dilihat, antara lain:
• Jokowi siap memenuhi undangan tes baca Al-Quran dari Ikatan Dai Aceh.
• Jokowi privat mengaji Al-Quran dengan bimbingan Ustaz Mudhakir yang merupakan senior santri alumni Ma’had Aly dan Institut Agama Islam (IAI) Ibrahimy Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Situbondo. Ia belajar di sana pada saat diasuh oleh putranya K.H.R As’ad Syamsul Arifin yakni K.H.R Fawaid As’ad Syamsul Arifin.
• Jokowi juga belajar pengetahuan agama Islam dengan bimbingan di Majelis Taklim Bening Ati oleh KH. Abdul Karim Ahmad (pengasuh Pondok Pesantren Qur’any Az-Zayyadi, Laweyan, Solo).
• Keluarga besar Jokowi belajar pengetahuan agama Islam dengan bimbingan intensif dari KH. Agung Syuhada, yang setelah meninggal diteruskan oleh istrinya Nyai Hj. Dr. Lilis Patimah, pengasuh Pondok Pesantren Khalifatullah Singo Ludiro, Solo.
• Dalam karier politiknya, Jokowi selalu mengangkat ulama sebagai penasihat.
• Presiden Jokowi juga masuk dalam daftar Top 50 Tokoh Muslim Berpengaruh di Dunia versi The Muslim 500. Dia terpilih karena gaya hidupnya yang sederhana, taat beragama, dan bekerja nyata meningkatkan taraf hidup penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam, baik sejak menjadi walikota Surakarta, gubernur DKI Jakarta, hingga dilantik sebagai presiden. Dalam daftar tersebut, Jokowi bersanding dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul-Aziz Al-Saud.
• Januari 2018, Jokowi mengimami salat di Kabul, Afghanistan dengan Presiden Ashraf Ghani menjadi makmumnya. Jokowi sama sekali tidak takut ancaman teror meskipun kota itu baru saja terjadi serangan bom.
Selain itu, karakter Jokowi sebagai muslim yang taat dan pro Islam juga bisa dilihat bahwa ia selalu melaksanakan salat lima waktu, juga bisa mengaji secara tartil. Jokowi juga mengeluarkan kebijakan untuk melakukan revitalisasi asrama haji, meningkatkan pelayanan haji, memberikan bantuan operasional madrasah, menetapkan Hari Santri, dekat dengan kiai-kiai pesantren, membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah, mendorong percepatan penyelesaian dan penyerahan tanah wakaf masjid, serta menyelenggarakan Bank Wakaf Mikro di 33 Pondok Pesantren, dengan modal Rp 8 miliar.
Beberapa tahun lalu, Jokowi pernah menegaskan dirinya merupakan bagian dari Islam yang rahmatan lil alamin. “Saya Jokowi, bagian dari Islam yang rahmatan lil alamin. Islam yang hidup berketurunan dan berkarya di negara RI yang memegang teguh UUD 45. Bhinneka Tunggal Ika adalah rahmat dari Tuhan,” kata Jokowi.
Statemen itu dilontarkan untuk menjawab berbagai fitnahan yang kerap dialamatkan kepada Jokowi sejak pilpres 2014 lalu. “Semua orang boleh ragu dengan agama saya, tapi saya tidak ragu dengan iman dan imam saya dan saya tidak pernah ragu dengan Islam agama saya,” ujarnya.
Jokowi juga mengatakan dirinya bukan bagian dari kelompok yang mengaku Islam namun punya tujuan mewujudkan negara Islam. Dia pun menyatakan bukan bagian dari yang mengaku Islam, tetapi suka menebar teror dan kebencian.