
VNEWS.ID | Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menempati urutan terakhir dalam survei lembaga riset Indo Barometer terkait dengan aspek keberhasilan Gubernur DKI Jakarta. Anies hanya mendapat 15,2% dari kategori lima masalah utama di DKI Jakarta jika dibandingkan dengan pendahulunya, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Dalam hasil survei yang dilakukan Indo Barometer terhadap 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi itu, hanya 15,2% yang menganggap Anies berhasil jika dibandingkan dengan Joko Widodo 31% dan Ahok 25,8%.“
Inilah rapor tiga Gubernur DKI terakhir menurut masyarakat Indonesia, Joko Widodo 31%, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok 25,8%, dan Anies Baswedan 15,2%,” ucap Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, kemarin.
Hasil itu didapat dengan menggunakan lima kategori utama masalah Jakarta, antara lain banjir, kemacetan, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi warga.
Soal banjir, aspek keberhasilan Anies hanya 4,1%, Jokowi 25%, sedangkan Ahok 42%.Soal keberhasilan menangani kemacetan, Anies mendapat 8,3%, Jokowi 25,3%, dan Ahok 35,3%.Terkait dengan pendidikan, Jokowi unggul dengan 35,1%, Anies 25,3%, dan Ahok 15,3%.
Untuk keberhasilan menangani masalah kesehatan di DKI, Jokowi berada di urutan pertama dengan 35,7%, disusul Anies 20,4%, dan Ahok 17,8%.
Dalam masalah ekonomi warga, Jokowi kembali unggul dengan 33,8%, disusul Ahok 18,4%, dan Anies 18%.Survei Indo Barometer tersebut dilakukan di 34 provinsi di seluruh Indonesia dengan 1.200 responden. Margin of error sebesar 2,83% dan tingkat kepercayaan 95%.
Sementara itu Lembaga survei Indo Barometer juga menyebut Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai menteri terbaik dalam kabinet Indonesia Maju pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin.
Prabowo Subianto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersaing jadi menteri terbaik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam hasil survei, Senin (17/2/2020), Prabowo berada di posisi pertama dalam kategori ‘menteri yang kinerjanya bagus’ dengan persentase 26,8%. Prabowo mengungguli Sri Mulyani yang berada di posisi kedua dengan persentase 13,9%.
Terdapat beberapa alasan publik menyebut kinerja menteri dikatakan bagus, yakni kerja nyata (19,5%), orangnya tegas (18%), sudah berpengalaman (16%), cocok sesuai dengan keahliannya (8,7%), dan orangnya berani (8,6%). Dari penilaian tersebut, Sri Mulyani kalah cukup jauh dari Prabowo.
Waktu pengumpulan data mulai 9 Januari hingga 15 Januari 2020 dengan teknik wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Responden survei ialah warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih.