Ini Perbedaan Cara Wali Kota Idris dan Ridwan Kamil Mengurangi Stres Warga Depok

VNEWS.ID | Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil melawat ke Kota Depok pada Kamis (18/7/2019). Dalam lawatan tersebut, Emil berjanji membantu menyelesaikan permasalahan pelik di Kota Depok, terkait kemacetan, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

Mengenai infrastruktur jalan, Emil mengemukakan pihaknya sudah membuat Detail Engineering Design (DED) untuk dua underpass yang akan mulai dibangun tahun 2020 di Jalan Dewi Sartika, dan Jalan Raya Citayam. Selain infrastruktur tersebut, Emil mengemukakan Warga Depok butuh ruang agar warganya tidak stres.

“Kami juga akan menata Rawa Kalong di Kecamatan Cimanggis sekitar Rp 30 miliar. Saya menilai Depok ini butuh tempat wisata dan infrastruktur yang baik supaya warganya tidak stres dan meningkatkan pendapatan lah,” kata Emil di Kota Depok, Kamis (18/7/2019).

Pembangunan tempat wisata di Situ Kalong diinisiasi, karena Kota Depok memiliki banyak danau dan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan warga. Lantaran itu, pada tahun depan, Pemprov Jawa Barat akan membantu membangun Situ Rawa Kalong dengan kucuran dana Rp 30 miliar.

Untuk diketahui, Pemerintah Depok rencananya bakal memutarakan lagu saat lampu merah di beberapa lampu lalu lintas yang ada di kota tersebut. Pemkot menilai, alunan musik itu dapat menangkal risiko stres akibat macet yang memang makin parah terjadi.

“Iya salah satunya untuk menghibur masyarakat Depok yang kena macet, khususnya Sabtu-Minggu,” kata Wali Kota Depok Mohammad Idris beberapa waktu silam.

Selain menghilangkan stres warga Depok, Emil juga akan meningkatkan pelayanan kesehatan dengan berkolaborasi bersama Pemkot Depok.

“Kemudian ada program dari Pemprov Jabar layat rawat yaitu dokter datangi warga miskin yang sakit. Jadi warga tinggal telepon nanti dokternya yang datang bawa obat. Biayanya dari Pemprov Jabar,” jelas Emil.

Selain itu, Ridwan Kamil berjanji akan menambah sekolahan SMA dan SMK negeri di Kota Belimbing tersebut untuk menyelesaikan permasalahan peserta didik baru yang muncul setiap tahunnya.

“Iya kita meminta data dari Pemkot Depok, wilayah mana saja yang belum dibangun dan kurang SMK dan SMA negeri,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *