VNEWS.ID| Rangkaian gerbong kereta api bikinan Indonesia laris-manis dipesan Bangladesh. Minggu (20/1) kemarin, PT INKA (Persero), mengirimkan 15 dari 250 rangkaian si ular besi yang dipesan oleh Bangladesh Railway melalui Pelabuhan Perak, Surabaya.
Pengiriman kereta ke Bangladesh di 2019 ini, menambah rentetan ekspor sebelumnya yang pernah dilakukan pada 2016 dan 2017 lalu.
Menurut Direktur Utama PT INKA (Persero), Budi Noviantoro, kereta-kereta ini secara bertahap akan dikirim hingga Juli mendatang.
Ada dua jenis kereta penumpang yang akan dikirim ke Negeri Bangla. Pertama, kereta tipe BG (Broas Gauge) sebanyak 50 gerbong kereta dan tipe MG (Meter Gauge) sebanyak 200 gerbong kereta.
Kereta yang dikirim kemarin adalah tipe BG, yang memiliki jarak roda 1.676 mm. Sementara, gerbong kereta tipe MG digunakan pada track dengan lebar 1.000 mm.
Perbedaan dua tipe gerbong ini juga terletak dari tempat duduk penumpangnya. Tipe BG memiliki tempat duduk 90 kursi, baik ber-AC maupun tidak. Sedangkan, tipe MG tempat duduknya hanya berjumlah 55 kursi, untuk yang ber-AC dan 60 kursi untuk yang non-AC. Kereta ini memiliki kecepatan maskimal 160 km/jam dan api operasionalnya 120 km/jam.
PT INKA memenangkan lelang pengadaan kereta penumpang untuk Bangladesh Railway pada tahun 2017 dengan total kontrak senilai USD 100,89 juta.
Sebelumnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini juga pernah mengekspor 50 gerbong kereta ke Bangladesh dengan nilai kontrak sebesar USD 13,8 juta. Kemudian, di tahun 2016 PT INKA mengekspor lagi 150 gerbong kereta dengan nilai USD 72,39 juta.
Tentu tak gampang untuk bisa mendapat pesanan gerbong kereta dari Bangladesh. Menurut Budi, BUMN yang dipimpinnya itu harus bersaing dengan perusahaan besar lain di dunia melalui lelang terbuka. Satu perusahaan dari India dan dua perusahaan dari Tiongkok yang menjadi pesaing, bisa dikalahkan PT INKA.
Laris-manisnya gerbong kerera bikinan Indonesia ini tak lain karena memiliki mutu, kualitas juga pelayanan yang oke.
Di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), PT INKA memiliki kompetensi yang kian prima. BUMN ini semakin mantap menjelajah pasar di dunia internasional.