VNEWS.ID | Infrastruktur. Hal tersebut langsung keluar dari benak Joko Widodo (Jokowi) saat baru menjabat Presiden RI.
Suka tidak suka, mau tidak mau, infrastruktur di Indonesia harus segera dibenahi. Setelah berjalan, Jokowi bilang, kata itu seolah bermakna ngeri.
Ketika orang berkata soal infrastruktur, emosi dengan mudah tersulut. Ada yang bahagia dan bersyukur, dan lainnya mengucap dengan nada kebencian dan kemarahan.
Tapi Jokowi terus lanjutkan langkahnya.
Kenapa? Dengan adanya transportasi, Jokowi meyakini bisa mendongkrak laju segala sektor. Di pariwisata, hotel-hotel akan dipenuhi wisatawan yang berkunjung karena jalur ke objek yang dituju tak lagi berupa tanah dan bebatuan.
Di dunia industri, akan berjalan lebih dinamis. Semua pelaku dan produknya dapat mudah bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Untuk memasarkan atau belanja apa yang mereka butuhkan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun mencontohkan negara-negara yang melakukan pembangunan infrastruktur dalam skala besar, seperti China dan Korea.
“Mereka mengalami kebangkitan luar biasa di dalam perekonomian. Tak pelak lagi, infrastruktur adalah syarat utama dan mendasar untuk memperkuat fundamental perekonomian, jika tidak mau ketinggalan dengan bangsa lain,” ujar Jokowi dalam buku “Jokowi Menuju Cahaya”.
Hal itu merupakan mimpi besarnya bagi kebaikan Indonesia sejak awal tugasnya sebagai Presiden.
“Pilihan ini ramai diributkan sebagai keputusan salah dan menyengsarakan rakyat,” kata Jokowi.
Tapi, dia tetap pada pendiriannya. Dengan pembangunan infrastruktur yang merata di segala penjuru tanah air, maka keadilan sedikit demi sedikit bisa diwujudkan.
“Saya ingin membangun Indonesia dengan adil. Mendewasakan kota dan daerah yang telah maju serta memapah dan menopang daerah-daerah yang menderita,” ujarnya.
Negara manapun di dunia ini, kata Jokowi, akan melakukan pembangunan infrastruktur untuk menggenjot kemajuan ekonominya. Pembangunam infrastruktur adalah syarat dasar sebuah negara untuk berkembang.
“Mengapa kita harus takut membangunnya dan memilih menjauhi risiko biaya? Kita tak sadar, kita makin jauh ketinggalan dari bangsa lain,” kata Jokowi.