
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) dianugerahi Asian of The Year dari media The Straits Times Singapura. Dok. Istimewa
VNEWS.ID| Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan penghargaan sebagai Asian of The Year 2019 dari The Straits Time. Penghargaan ini diberikan karena Presiden Jokowi dinilai berhasil memimpin negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
Media asal Singapura ini menilai Mantan Wali Kota Solo ini berhasil mempertahankan posisinya sebagai presiden meskipun diterpa banyak isu menjatuhkannya.
Kemampuannya dalam menyelesaikan berbagai permasalahan turut mendapatkan pengakuan dari dunia internasional. Mereka juga memuji kepribadian Presiden Jokowi yang merakyat sehingga banyak disukai orang. Meski begitu, Presiden Jokowi tetap fokus membangun demokrasi Indonesia, bebas korupsi, terbuka, toleran dan inklusif.
Tokoh selain Presiden Jokowi yang pernah mendapatkan penghargaan ini adalah Perdana menteri pendiri Singapura Lee Kuan Yew, yang ditunjuk secara anumerta, Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden China Xi Jinping.
Tanggapan Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan rasa terimakasih atas anugerah Asian of The Year yang diberikan The Straits Times Singapura kepadanya. Jokowi menyatakan penghargaan ini bukan sebuah kehormatan untuknya, melainkan juga Indonesia.
“Terima kasih. Ini kehormatan bukan untuk saya semata-mata, tapi untuk Indonesia,” kata Jokowi dikutip dari instagram pribadinya @jokowi, Kamis (5/12).
Adapun pengharagaan ini menjadi salah satu headline di surat kabar tersebut yang berjudul ‘Respect Leader, at home and abroad’. Bahkan, wajah Jokowi pun terpampang di halaman depan koran.
Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menyebut Asian of The Year merupakan penghargaan prestisius dan pengakuan prestasi kerja bersama seluruh rakyat Indonesia. Selain itu, Fadjroel menilai penghargaan ini menjadi modal sosial untuk mewujudkan Panca Kerja.
“Pembangunan SDM, infrastruktur, penyederhanaan birokrasi dan regulasi serta transformasi ekonomi untuk meraih Indonesia Maju, empat besar perekonomian terbesar di dunia pada 2045 (China, USA, India, Indonesia). Kita adalah bangsa pemenang!” jelas Fadjroel.