VNEWS.ID| Pelajaran Bahasa Inggris kini tidak lagi wajib diberikan kepada siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Depok. Bahkan sejumlah SD Negeri di Depok kini mengganti muatan lokal (mulok) yang semula diisi Bahasa Ingris menjadi pelajaran Bahasa Sunda.
Kepala Seksi Kurikulum Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan Kota Depok Suhyana membenarkan penghapusan pelajaran Bahasa Inggris di jenjang SD di kota Depok. Menurut dia, kondisi itu didasari oleh siswa Sekolah Dasar yang memang difokuskan untuk menggunakan bahasa Ibu, atau Bahasa Indonesia sehingga tidak terlalu wajib mempelajari bahasa Inggris.
“Sesuai kurikulum 2013, tidak ada strukturnya mata pelajaran bahasa Inggris di situ,” ucap Suhyana, di Depok, Jumat, 19 Juli 2019.
Namun, Suhyana menegaskan Dinas Pendidikan Kota Depok tidak melarang apabila kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris tetap dilakukan, tergantung dari kebijakan yang disepakati oleh pihak sekolah.
“Zaman modern seperti sekarang, tidak mungkin juga Bahasa Inggris ditiadakan, jadi itu bisa masuk dalam kebijakan lokal sekolah,” bebernya.
[irp]
Suhyana tidak menampik, hilangnya pelajaran bahasa Inggris menimbulkan pertanyaan dari pihak orang tua murid. Tetapi solusi mengenai masalah tersebut telah diberikan melalui Kepala Sekolah SD Negeri Kota Depok.
“Ya kita, tegaskan bukan berarti hilang atau tidak boleh. Artinya manakala ketika pelajaran bahasa Inggris ada dukungan dan disesuaikan dengan keinginan orang tua murid, staf pengajarnya juga ada kenapa tidak untuk tetap diadakan,” tegasnya.
Selain itu, Suhyana juga menepis mengenai isu pelajaran bahasa Inggris kini digantikan oleh pelajaran bahasa Sunda. Menurut dia sesuai Peraturan Gubernur Nomor 63 Tahun 2013 dinyatakan seluruh siswa SD diwajibkan untuk mengikuti muatan lokal (Mulok).
“Karena kita berada di wilayah Jabar (Jawa Barat), maka bahasa Sunda itu masuk dalam muatan lokal yang wajib diikuti siswa dan itu juga masuk dalam susunan kurikulum tahun 2013,” paparnya.
Dirinya menegaskan, kebijakan penghapusan Bahasa Inggris dikalangan murid Sekolah Dasar memberikan dampak positif, anak menjadi fokus pada mata pelajaran yang diberikan oleh sekolah.
Diberlakukannya kurikulum 2013 tanpa pelajaran Bahasa Inggris dan Informasi Tekhnologi (PIK) bertujuan agar kedua mata pelajaran tersebut terintegrasi dengan mata pelajaran lain.
“Di sini, diharapkan kedua pelajaran tersebut ada hanya karena kebutuhan. Oleh sebab itu, bahasa Inggris di Kota Depok ujung-ujungnya hanya sebagai kegiatan ekstrakurikuler saja,” pungkasnya.